Percepat Respons Bencana, Edy Rahmayadi Tetapkan Delapan Zonasi Wilayah Penanggulangan

15 September 2022 12:05:45 WIB
Percepat Respons Bencana, Edy Rahmayadi Tetapkan Delapan Zonasi Wilayah Penanggulangan

DELISERDANG

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi terus berusaha meningkatkan upaya penanggulangan bencana di daerah ini. Antara lain menetapkan delapan zona wilayah penanggulangan bencana, dengan tujuan mempercepat respons terhadap bencana yang terjadi di Sumut.

Zonasi wilayah tersebut yaitu, zona 1 berpusat di Kota Medan, zona 2 di Serdangbedagai, zona 3 Kabupaten Labuhanbatu, zona 4 Padanglawas Utara (Paluta), zona 5 Mandailingnatal (Madina), zona 6 Tapanuli Utara (Taput), zona 7 Dairi dan zona 8 Gunungsitoli. Setiap zona memiliki tim terpadu yang terdiri dari unsur pemerintah, TNI/Polri, lembaga/instansi teknis dan relawan.

"Zonasi ini bertujuan untuk percepatan pertolongan korban bencana pada masa penyelamatan atau golden time," kata Edy Rahmayadi pada pidatonya sebagai pembina upacara pembukaan Jambore Penanggulangan Bencana Sumut 2022 di Taman Jubelium, Sibolangit, Rabu (14/9).

Edy Rahmayadi juga meminta agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut dan kabupaten/kota meningkatkan frekwensi latihan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan anggotanya. Apalagi menurutnya ada perubahan paradigma dalam penanganan bencana dari parsial dan bertahap menjadi terintegerasi.

"Sekarang menggunakan konsep terintegerasi yaitu penanganan pra bencana, tanggap darurat serta pascabencana secara terpadu dan komprehensif dan ada kalanya ini dilakukan bersamaan," kata Edy Rahmayadi

Sumut sendiri memiliki 13 kabupaten/kota yang berisiko tinggi (rawan) bencana yakni Gunungsitoli, Mandailingnatal, Nias, Nias Utara, Nias Barat, Nias Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Asahan, Sibolga, Labuhanbatu Utara, Padanglawas dan Kabupaten Labuhanbatu. Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan mengingatkan BPBD daerah untuk bersiap terutama jelang musim penghujan.

"Seperti daerah lain, Sumut punya beberapa daerah rawan bencana banjir, banjir bandang dan longsor saat musim penghujan tiba. Upaya kita untuk saat ini adalah mitigasi, termasuk peringatan dini, edukasi dan sosialisasi karena kita hidup berdampingan dengan bencana alam," katanya.

Kepala BPBD Sumut Abdul Haris Lubis menyampaikan, Jambore Penanggulangan Bencana Sumut 2022 akan berlangsung selama 3 hari, 13-15 September 2022. Sekitar 1.000 peserta dari BPBD kabupaten/kota termasuk Pramuka, PMI, SAR, relawan, dan mahasiswa akan mengikuti berbagai kegiatan pelatihan penanggulang bencana, koordinasi dan konsolidasi.

"Kita ingin kegiatan ini menambah kemampuan dan wawasan semua peserta sehingga seperti kata Pak Gubernur semua sudah tahu harus berbuat apa ketika terjadi bencana dan apa yang harus dilakukan sebelum bencana," kata Haris.

Hadir pada Penanggulangan Bencana Sumut 2022 tersebut Wakil Bupati Deliserdang Ali Yusuf Siregar, Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang dan unsur Forkopimda Sumut. Hadir juga Kepala BPBD se-kabupaten/kota, OPD Pemprov Sumut terkait, dan OPD kabupaten/kota. **(H15/DISKOMINFO SUMUT)

Berita Terkait

Indeks Berita

Polling

Apakah Dinas Komunikasi dan Informatika telah cukup memberikan informasi kepada publik
 Lumayan
 Kurang
 Sangat Bagus

Video

F1 PowerBoat Danau Toba, Indonesia 2-3 Maret 2024

Tag

Statistik

Hari Ini : 1270
Kemarin : 1,313
Minggu ini : 4,685
Bulan ini : 153,476
Total : 12,519,250
Hits Count : 2,904
Now Online : 19 User