Tak Mau Buru-buru Terapkan New Normal, Edy Rahmayadi Serap Aspirasi Pakar dan Warga

03 Juni 2020 08:52:59 WIB
Tak Mau Buru-buru Terapkan New Normal, Edy Rahmayadi Serap Aspirasi Pakar dan Warga

MEDAN

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menegaskan dirinya tidak akan buru-buru menerapkan kebijakan New Normal di Sumatera Utara. Menurut Edy Rahmayadi Sumut kini memasuki masa transisi dengan melakukan berbagai persiapan sebelum kebijakan New Normal dapat diterapkan.

Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara kunci seminar online (Webinar) Sumut Menghadapi New Normal (Tinjauan Aspek Kesehatan, Sosial dan Ekonomi), Selasa (02/06). Seminar yang diikuti 300 peserta dari kalangan akademisi, asosiasi dan masyarakat umum tersebut merupakan bagian dari penyerapan aspirasi dalam perumusan kebijakan Sumut menuju New Normal.

"Kita diperintahkan untuk berbuat. Saya berharap semua ikut serta memikirkan. Sehingga kebijakan yang sudah dipilih dapat benar dilaksanakan. Kalau tidak bisa dalam empat belas hari, kita perpanjang lagi. Kita tidak buru-buru. Sama-sama kita fikirkan, kita bahas, insyaallah bermanfaat," ujar Edy Rahmayadi. Edy Rahmayadi

Edy menerapkan prinsip kehati-hatian dalam bertindak. Selama 14 hari hingga satu bulan ke depan menurutnya adalah masa transisi untuk mengkaji, menyusun kebijakan, melakukan sosialisasi dan edukasi untuk menyiapkan masyarakat menyambut new normal.

Di bidang pendidikan misalnya, pelaksanaan new normal dilakukan dengan berbaga syarat diantaranya dilaksanakan rapid tes untuk seluruh guru dan pegawai sekolah, sterilisasi disenfektan secara periodek terhadap ruang kelas, ruang guru, ruang fungsional termasuk kantin, pengadaan masker seluruh sekolah, penyediaan temperatur check, sarana cuci tangan, hand sanitizer, pengaturan tempat duduk, pengaturan jam belajar mengajar dan pembatasan jumlah murid/ siswa.

Edy Rahmayadi mengatakan bila tidak memenuhi syarat-syarat dimaksud, maka pihaknya akan menunda aktivitas normal di pendidikan. "Jika belum bisa, jangan kita masukkan dulu anak-anak kita, saya yang tanggungjawab," ujarnya.

Sebelumnya, webinar dibuka oleh Kepala Badan Litbang Provsu yang juga menjabat Plt Kadis Kominfo Irman Oemar. Kemudian webinar dilanjutkan dengan paparan narasumber yaitu Prof. Dr Tamsil Syaifuddin, Sp.P(K) mewakili aspek kesehatan, Prof. Wan Syaifuddin, M.A,Ph.D. dari sisi aspek budaya dan Kepala BI Perwakilan Sumut Wiwiek Sisto Hidayat dari aspek ekonomi serta moderator Wakil Rektor III Umsu DR Rudianto, M.Si.

Prof Tamsil yang juga guru besar tetap Fakultas Kedokteran UISU mengatakan saat ini strategi yang perlu diambil adalah bagaimana memperlambat sumber penularan dengan cara yang paling efektif yaitu mudah, murah dan dampak ekonomi paling minimal.

Menurutnya yang masuk kriteria tersebut adalah penerapan kebiasaan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan jaga jarak dengan baik di tengah masyarakat. "Karena kita Covid-19 ini tidak akan lenyap dalam waktu singkat, maka yang paling penting adalah bagaimana membangun karakter ini di tengah masyarakat," ujar Tamsil.

Karena menurutnya adalah keliru bila menyebutkan tenaga medis sebagai garda terdepan melawan Covid-19. Menurutnya justeru masyarakat dengan kebiasaan penerpaan protokol kesehatan dapat menurunkan penyebaran covid-19. (IP)

Berita Terkait

Indeks Berita

Polling

Apakah Dinas Komunikasi dan Informatika telah cukup memberikan informasi kepada publik
 Lumayan
 Kurang
 Sangat Bagus

Video

F1 PowerBoat Danau Toba, Indonesia 2-3 Maret 2024

Tag

Statistik

Hari Ini : 589
Kemarin : 2,370
Minggu ini : 6,439
Bulan ini : 116,816
Total : 12,329,152
Hits Count : 2,250
Now Online : 22 User