Medan,
Peringatan Hari Anak Nasional di Sumatera Utara tahun 2019 dengan tema "Kita Anak Sumatera Utara Kita Gembira" dibuka Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi didampingi Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Ny. Nawal Lubis Edy Rahmayadi ditandai dengan pemotongan tali pengikat balon udara untuk diterbangkan sebagai simbul telah dibukanya kegiatan. Senin (18/11) bertempat di Pendopo Rumah Dinas Gubernur Jl. Jenderal Sudirman No.41, Anggrung, Kec. Medan Polonia, Kota Medan.
Tujuan peringatan kegiatan ini untuk meningkatkan kepedulian dan mengajak seluruh komponen bangsa, baik orangtua, keluarga, masyarakat dan pemerintah untuk melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab sebagai mana yang ditetapkan UU No 35 tahun 2014 perlindungan Anak.
Edy Rahmayadi menyampaikan, anak merupakan aset dan harapan bagi majunya sebuah negara di masa mendatang, sehingga seluruh komponen bangsa, baik keluarga, masyarakat, pemerintah maupun swasta berkewajiban menyiapkan anak menjadi anak yang baik, cerdas, ceria, sehat dan memiliki karakter sesuai dengan nilai nilai budaya bangsa.
Selanjutnya, Edy Rahmayadi menambahkan peringatan hari anak yang diperingati setiap tahunnya sebagai upaya menjamin pemenuhan hak anak atas hak hidup, tumbuh kembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
"Ini merupakan momentum yang penting untuk menggugah keramahan dan kepedulian terhadap anak agar menjadi pewaris bangsa yang berkualitas, kita tidak boleh mengabaikan mereka untuk itu mari kita doakan anak-anak kita, agar menjadi anak Sumut yang maju dan besar " ucap Edy Rahmayadi.
Gubernur berharap melalui peringatan hari anak nasional ini meningkatkan komitmen seluruh masyarakat khususnya Sumut dalam rangka pemenuhan hak dan perlindungan Anak.
“Sesuai dengan suara anak Sumatera Utara 2019 antara lain, mengajak keluarga Sumut untuk meningkatkan pengasuhan dan pengawasan terhadap anak yang ditelantarkan beserta dengan lingkungannya, mendukung penuh pemerintah untuk merealisasikan penyelarasan peraturan perundang-undangan mengenai batas minimal usia pernikahan, memohon kepada pemerintah untuk mengatasi stunting dengan meningkatkan edukasi keluarga dan pemerataan fasilitas serta akses kesehatan, mengajak masyarakat sumut untuk membatasi penggunaan plastik sekali pakai dan meningkatkan waste to energy, menolak segala bentuk eksploitasi terhadap anak dan mendukung pemerintah untuk menyamaratakan sarana dan prasarana tenaga kependidikan dan mengoptimalkan pendidikan serta mengoptimalkan sistem pendidikan, kemudian memohon kepada pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan perhatian kepada anak berkebutuhan khusus dan anak berhadapan dengan hukum dalam segala aspek kehidupan.”
Diakhir sambutannya, Gubernur menyampaikan kedepannya acara anak-anak seperti peringatan hari anak ini bukan hanya sekali setahun, tapi dibuat tiga bulan sekali. Mari kita sama-sama berdoa dan membimbing anak-anak kita agar mereka lebih sukses daripada kita yang sekarang.
