Australia Tertarik Kerjasama Penggemukan Sapi Dengan Sumut

16 Maret 2018 11:28:18 WIB
Australia Tertarik Kerjasama Penggemukan Sapi Dengan Sumut

Victoria,

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Dr. Ir. H. Tengku Erry Nuradi, M.Si berkeliling Australia, terutama di negara bagian Victoria untuk bertemu sejumlah pejabat dan pengusaha guna menjajaki kerjasama. Juga menarik minat investor di Negeri Kanguru tersebut untuk menanamkan modalnya di Sumatera Utara (Sumut).

Dalam promosi Sumut di Australia tersebut, Gubsu sebelumnya bertemu Konjen RI di Melbourne, ibukota negara bagian Victoria, Australia, Spica Alphanya Tutuhatunewa. Kali ini, Gubsu bertemu dengan President Legislative Council of Victoria, The Hon Bruce Atkinson di gedung Parliament House, East Melbourne, Victoria, Australia, Kamis (15/3/2018).

Dalam pertemuan itu, Bruce Atkinson menyampaikan ketertarikannya pihaknya untuk menjalin kerjasama dengan Pemerintah Privinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) di berbagai bidang, terutama bidang pendidikan, kesehatan dan penggemukan sapi. Apalagi Sumut diketahui memiliki potensi yang besar untuk peternakan sapi.

Bruce saat itu hadir bersama Commissioner to South East Asia Government of Victoria Brett Stevens, Manager International Engagement Economic Development and International Victoria State Government Sally Hasler, Parliamentary Secretary for Medical Research Frank McGuire. Hadir juga di pertemuan itu Vice Consul di Konjen RI di Melbourne Orchida S Danudjaja.

Gubsu pun menyambut baik tawaran Bruce yang menyebutkan Australia sangat berminat menjalin kerjasama di berbagai bidang, terutama penggemukan sapi. “Kita menyambut baik keinginan Australia tersebut dan berharap delegasi Negeri Kanguru itu segera berkunjung ke Sumatera Utara serta mencapai kesepakatan bersama,” sebut Gubsu.

Khusus penggemukan sapi, kata Gubsu, Australia merupakan pemasok sapi hidup dan daging beku utama ke Indonesia, termasuk Sumut. Harga daging impor Australia lebih bersaing daripada daging sapi dalam negeri.

Kelebihan Australia bisa menghasilkan daging sapi yang lebih murah dari Indonesia, karena sistem peternakan yang diterapkan di negaranya. “Di Australia, sapi tumbuh di rumput dan kebanyakan hidup di luar,” ujar Gubsu.

Setiap tahun Australia mampu menghasilkan 8-9 juta sapi potong, namun dari jumlah itu hanya sekitar 1 juta ekor sapi yang dibesarkan melalui rumah penggemukan atau feedloter. Sedangkan sisanya paling banyak dilepas di lapangan terbuka. Biaya menggemukan sapi di lapangan terbuka jauh lebih murah daripada dengan sistem pakan buatan atau sejenisnya.

Berita Terkait

Indeks Berita

Polling

Apakah Dinas Komunikasi dan Informatika telah cukup memberikan informasi kepada publik
 Lumayan
 Kurang
 Sangat Bagus

Video

F1 PowerBoat Danau Toba, Indonesia 2-3 Maret 2024

Tag

Statistik

Hari Ini : 2210
Kemarin : 1,238
Minggu ini : 5,696
Bulan ini : 116,073
Total : 12,325,687
Hits Count : 7,710
Now Online : 13 User