Setelah Wannacry, Kini Waspadai Ransomeware Petya

01 Juli 2017 07:02:55 WIB
Setelah Wannacry, Kini Waspadai Ransomeware Petya

Setelah WannaCry, sekarang Ransomware Petya menyerang jaringan komputer global. Virus ini mulai menyerang sejak, Selasa pagi. Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, pun segera meminta masyarakat untuk waspada dalam antisipasi serangan virus ransomware Petya dengan pengamanan data.

"Saat ini dalam skala global sedang terjadi serangan virus ransomware Petya. Pemerintah terus memantau dan memitigasi pergerakan dari penyebaran virus Petya ini di Indonesia," katanya melalui pesan yang disebarkan di media sosial di Jakarta, Rabu (28/06).

Menurutnya, cara bekerja virus Petya seperti dengan ransomware WannaCrypt. "Cara bekerjanya mirip dengan ransomware WannaCry yang menyerang skala global pada 13 Mei yang lalu," katanya.

Menurut Menteri Kominfo melalui id-SIRTI, pemerintah telah mengeluarkan notifikasi kepada seluruh stakeholders. "Notifikasi telah dikeluarkan oleh id-SIRTI, organisasi yang diampu Kemkominfo untuk menangani insiden seperti serangan siber, kepada para mitra yang bekerjasama seperti penyelenggara layanan internet, NAP maupun kementerian/lembaga," paparnya.

Menteri Rudiantara mengingatkan kepada masyarakat luas untuk melakukan backup data sebelum mengaktifkan komputer. "Selain backup data juga pastikan update security patch terbaru sebagai langkah antisipasi," terangnya.

Adapun langkah antisipasi yang harus dilakukan, yakni Pertama, sebelum menyalakan komputer atau server, matikan hotspot/wifi dan cabut koneksi kabel LAN atau internet sementara terlebih dahulu. Pastikan semua data aman. Kedua, segera pindahkan data dalam komputer ke sistem operasi non windows. Semisal Linux atau Mac. Bisa juga melalui cara memindahkan data ke media storage terpisah.

Bagi pengelola teknologi informasi, dapat melanjutkannya dengan melakukan tindak lanjut teknis lainnya. Misalnya dengan melakukan update security pada windows anda dengan install patch MS17-010 yang dikeluarkan oleh Microsoft. Updating sebaiknya dilakukan dengan cara mengambil file patch secara download menggunakan komputer biasa, bukan komputer yang berperan penting.

Lakukan juga updating antivirus. Contohnya, yakni Kapersky, Total Security, Eset, Panda atau Symantec yang dapat download versi trial 30 hari gratis dengan fungsi dan fitur penuh dan update. Pastikan pula antivirus tersebut memiliki klasifikasi anti ransomware. Apabila membutuhkan konsultasi, para pengguna komputer dapat menghubungi Aries K sebagai Dirjen Aptika di nomor 08567235183atau Didien dari id-SIRTI di nomor 08119936071. Saat ini Kemenkominfo terus memantau serta memitigasi pergerakan dari virus petya di Indonesia.

Seperti dilansir laman berita Reuters, Rabu, 28 Juni 2017, sudah banyak yang menjadi korban. Antara lain, yaitu perusahaan minyak di Rusia, bank-bank di Ukraina, pabrik cokelat di Australia, dan perusahaan pengelola peti kemas di India. Jaringan sistem komputer tersebut lumpuh. Agar bisa mengaktifkannya kembali perusahaan harus membayar tebusan sebesar 300 Dollar AS atau setara Rp 4 juta

Berita Terkait

Indeks Berita

Polling

Apakah Dinas Komunikasi dan Informatika telah cukup memberikan informasi kepada publik
 Lumayan
 Kurang
 Sangat Bagus

Video

F1 PowerBoat Danau Toba, Indonesia 2-3 Maret 2024

Tag

Statistik

Hari Ini : 1434
Kemarin : 2,370
Minggu ini : 7,286
Bulan ini : 117,663
Total : 12,333,023
Hits Count : 6,121
Now Online : 19 User